العربية

English

Français

Türkçe

Indonesian

اردو

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam mendapatkan kabar gembira bahwa siapa pun di antara umat Islam bershalawat kepada beliau, maka Allah akan merahmatinya. Maka beliau pun melakukan sujud syukur setelah mendengarkan kabar gembira ini. Karena itu, masjid ini dinamakan dengan Masjid As-Sajdah.

<html dir='ltr'><head><style> body {background:#F1F1F1; background-color:#F1F1F1;} h4 {color: #03787d;font-weight: 600;margin-bottom: 10px; margin-top: 0;} h4, p { font-size: 16px; line-height: 22px; text-align: justify;} p {margin-bottom: 0; margin-top: 0; color:#111111} h4:not(:first-child) {margin-top: 30px; margin-bottom: 5px;} </style></head><body> <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Pendahuluan:</h4>Kota Madinah menyambut kedatangan kehadiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersama para sahabat beliau. Kota Madinah pun dipenuhi oleh berbagai situs Islam bersejarah, salah satunya adalah Masjid As-Sajdah yang menjadi saksi datangnya kabar gembira dari Allah SWT dimana beliau melakukan sujud syukur. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Kisah tentang Masjid Ini:</h4>Diriwayatkan bahwa salah seorang sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam bernama Abdur Rahman bin Auf menceritakan kisah tentang masjid ini. Suatu ketika, Nabi Shallallahu alaihi wasallam pernah berjalan hingga tiba ke sebuah pohon kurma. Beliau pun sujud lama di situ, hingga dia berpikir bahwa beliau sudah wafat. Ketika bangkit dari sujudnya, beliau pun bersabda: "Sesungguhnya Jibril alaihissalam berkata kepadaku: Maukah aku sampaikan kabar gembira kepadamu bahwa Allah Azza wa Jalla berkata kepadamu bahwa barangsiapa yang bershalawat kepadamu, maka Aku akan merahmatinya. Dan barangsiapa yang menyampaikan salam kepadamu, maka Aku akan memberi salam kepadanya. Maka aku pun bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur." Maka di kemudian hari dibangunlah sebuah masjid di tempat sujud Nabi Shallallahu alaihi wasallam. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Urgensi Masjid:</h4>Masjid ini memiliki urgensi sejarah tersendiri, karena dianggap sebagai salah satu peninggalan kenabian yang tempatnya masih terpelihara hingga saat ini.Masjid ini menjadi saksi peristiwa sujudnya Nabi Shallallahu alaihi wasallam, sebagaimana menjadi saksi turunnya Jibril alaihissalam menemui Nabi Shallallahu alaihi wasallam.<h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Masjid Ini di Era Kerajaan Saudi:</h4>Menilik pada urgensi sejarah masjid ini, maka bangunan masjid ini pun kembali diperbarui pada masa Kerajaan Saudi. Pada tahun 1399 H, masjid ini dibangun kembali, dimana luas totalnya mencapai 182,3 meter persegi. Sebuah menara dibangun di atasnya yang terletak di sudut barat laut.<h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Lokasi Geografisnya:</h4>Saat ini, masjid tersebut terletak sekitar 800 meter sebelah utara Masjid Nabawi.<h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Waktu Berkunjung:</h4>Masjid ini terbuka untuk dikunjungi dan diadakan shalat lima waktu di dalamnya. <div id="gtx-trans" ></div> <div id="gtx-trans" ></div></body></html>

Kota Madinah menyambut kedatangan kehadiran Nabi Muhammad

bersama para sahabat beliau. Kota Madinah pun dipenuhi oleh berbagai situs Islam bersejarah, salah satunya adalah Masjid As-Sajdah yang menjadi saksi datangnya kabar gembira dari Allah SWT dimana beliau melakukan sujud syukur.

Diriwayatkan bahwa salah seorang sahabat Nabi

bernama Abdur Rahman bin Auf menceritakan kisah tentang masjid ini. Suatu ketika, Nabi

pernah berjalan hingga tiba ke sebuah pohon kurma. Beliau pun sujud lama di situ, hingga dia berpikir bahwa beliau sudah wafat. Ketika bangkit dari sujudnya, beliau pun bersabda:

"Sesungguhnya Jibril alaihissalam berkata kepadaku: Maukah aku sampaikan kabar gembira kepadamu bahwa Allah Azza wa Jalla berkata kepadamu bahwa barangsiapa yang bershalawat kepadamu, maka Aku akan merahmatinya. Dan barangsiapa yang menyampaikan salam kepadamu, maka Aku akan memberi salam kepadanya. Maka aku pun bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur."

Maka di kemudian hari dibangunlah sebuah masjid di tempat sujud Nabi

Masjid ini memiliki urgensi sejarah tersendiri, karena dianggap sebagai salah satu peninggalan kenabian yang tempatnya masih terpelihara hingga saat ini

.Masjid ini menjadi saksi peristiwa sujudnya Nabi

, sebagaimana menjadi saksi turunnya Jibril

Menilik pada urgensi sejarah masjid ini, maka bangunan masjid ini pun kembali diperbarui pada masa Kerajaan Saudi. Pada tahun 1399 H, masjid ini dibangun kembali, dimana luas totalnya mencapai 182,3 meter persegi. Sebuah menara dibangun di atasnya yang terletak di sudut barat laut

Saat ini, masjid tersebut terletak sekitar 800 meter sebelah utara Masjid Nabawi.

Masjid ini terbuka untuk dikunjungi dan diadakan shalat lima waktu di dalamnya.

Masjid As-Sajdah

#03787d

Pendahuluan: Kota Madinah menyambut kedatangan kehadiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersama para sahabat beliau. Kota Madinah pun dipenuhi oleh berbagai situs Islam bersejarah, salah satunya adalah Masjid As-Sajdah yang menjadi saksi datangnya kabar gembira dari Allah SWT dimana beliau melakukan sujud syukur. Kisah tentang Masjid Ini: Diriwayatkan bahwa salah seorang sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam bernama Abdur Rahman bin Auf menceritakan kisah tentang masjid ini. Suatu ketika, Nabi Shallallahu alaihi wasallam pernah berjalan hingga tiba ke sebuah pohon kurma. Beliau pun sujud lama di situ, hingga dia berpikir bahwa beliau sudah wafat. Ketika bangkit dari sujudnya, beliau pun bersabda: "Sesungguhnya Jibril alaihissalam berkata kepadaku: Maukah aku sampaikan kabar gembira kepadamu bahwa Allah Azza wa Jalla berkata kepadamu bahwa barangsiapa yang bershalawat kepadamu, maka Aku akan merahmatinya. Dan barangsiapa yang menyampaikan salam kepadamu, maka Aku akan memberi salam kepadanya. Maka aku pun bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur." Maka di kemudian hari dibangunlah sebuah masjid di tempat sujud Nabi Shallallahu alaihi wasallam. &nbsp; Urgensi Masjid: Masjid ini memiliki urgensi sejarah tersendiri, karena dianggap sebagai salah satu peninggalan kenabian yang tempatnya masih terpelihara hingga saat ini.Masjid ini menjadi saksi peristiwa sujudnya Nabi Shallallahu alaihi wasallam, sebagaimana menjadi saksi turunnya Jibril alaihissalam menemui Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Masjid Ini di Era Kerajaan Saudi: Menilik pada urgensi sejarah masjid ini, maka bangunan masjid ini pun kembali diperbarui pada masa Kerajaan Saudi. Pada tahun 1399 H, masjid ini dibangun kembali, dimana luas totalnya mencapai 182,3 meter persegi. Sebuah menara dibangun di atasnya yang terletak di sudut barat laut. Lokasi Geografisnya: Saat ini, masjid tersebut terletak sekitar 800 meter sebelah utara Masjid Nabawi. Waktu Berkunjung: Masjid ini terbuka untuk dikunjungi dan diadakan shalat lima waktu di dalamnya.
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -27px; top: 465.5px;">&nbsp;</div>
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -27px; top: 465.5px;">&nbsp;</div>

Masjid Quba

Masjid Al-Qiblatain

Masjid Al-Miqat

Masjid Al-Ghamamah

Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq 

Masjid Umar bin Al-Khathab 

Masjid Ali bin Abi Thalib

Masjid Bani Unaif

Masjid Al-Jum'ah

Masjid As-Suqya 

Tujuh Masjid 

Masjid Al-Ijabah

 Masjid Bani Haritsah

Masjid Al-Fath

Masjid Al-Anbariyah 

Masjid Asy-Syaikhain

Platform Al-Madinah: Sebuah website wisata budaya yang menaruh perhatian pada segala hal yang terkait dengan kota Madinah Al-Munawwarah. Platform ini dikelola oleh Lembaga Pengembangan Kawasan Madinah Al-Munawwarah. Layanan situs ini tersedia dalam enam bahasa dunia.
Platform ini bertujuan untuk memperkenalkan kota Madinah dengan berbagai landmarknya yang terpenting, tradisional maupun modern. Caranya dengan menyajikan berbagai detail informasi, foto dan klip video eksklusif, sekaligus menawarkan saran program kunjungan ke sejumlah destinasi wisata yang telah dipersiapkan secara matang sesuai dengan minat wisatawan bersama keluarganya.
Kontennya juga terfokus untuk memperkenalkan Masjid Nabawi dan sejarahnya, begitu juga Masjid Quba dan berbagai landmark bersejarah lainnya yang terkait dengan kota Madinah Al-Munawwarah.
Platform ini juga bertujuan menjelaskan berbagai aspek sosial di kota Madinah yang terhubung dengan sejarah dan warisan budaya. Caranya adalah dengan memperkenalkan berbagai museum, fasilitas, kerajinan tangan dan kuliner di kota Madinah.
Dapat dikatakan, platform Al-Madinah bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam menjelajahi kota Madinah Al-Munawwarah yang luas ini dalam segala dimensinya dengan mudah. Platform ini memberikan gambaran 360 derajat tentang semua landmark dan fasilitas yang ada di kota ini sehingga seolah-olah pengunjung website merasakan langsung pengalaman tersebut sebelum tiba di sana. Pengunjung juga akan mendapatkan pemandu virtual yang menghadirkan berbagai informasi tentang landmark tersebut.
Melalui platform ini, Lembaga Pengembangan Kota Madinah berupaya memperkaya pengalaman pengunjung dengan memberikan panduan komprehensif tentang berbagai landmark dan fasilitas yang tersedia di kota Madinah. Semua itu disajikan dalam sejumlah bahasa dunia.
&nbsp;