العربية

English

Français

Türkçe

Indonesian

اردو

Salah satu masjid tua yang menjadi saksi Perang Uhud.

<html dir='ltr'><head><style> body {background:#F1F1F1; background-color:#F1F1F1;} h4 {color: #03787d;font-weight: 600;margin-bottom: 10px; margin-top: 0;} h4, p { font-size: 16px; line-height: 22px; text-align: justify;} p {margin-bottom: 0; margin-top: 0; color:#111111} h4:not(:first-child) {margin-top: 30px; margin-bottom: 5px;} </style></head><body> <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Pengantar Singkat:</h4> Sebuah tempat shalat Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang terletak di perkampungan Bani Haritshah. Beliau pernah duduk di sini untuk beristirahat sekembalinya dari Perang Uhud. Masjid ini direnovasi dan diperluas dengan gaya modern selama masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz rahimahullah. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Nama-nama Lain Masjid Ini:</h4> Dinamakan juga dengan Masjid Bani Haritsah, karena terletak di perkampungan Bani Haritsah dari kalangan Anshar. Dinamakan juga dengan nama Masjid Al-Mustarahah (tempat istirahat), karena Nabi Shallallahu alaihi wasallam pernah duduk di situ untuk beristirahat sepulang dari Perang Uhud. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Masjid Ini dalam Sejarah:</h4> Masjid ini dibangun pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Di tempat itu, Bani Haritsah biasa menunaikan shalat. Lalu datanglah perintah kepada mereka untuk menggeser kiblat ke Masjidil Haram ketika mereka menunaikan shalat Ashar. Karena nilai historisnya, masjid ini diperluas dan direnovasi dengan gaya modern pada masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud rahimahullah, yang bergelar Pelayan Dua Kota Suci. <h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Lokasi Masjid:</h4> Masjid ini terletak di sebelah barat laut Masjid Nabawi, tepatnya di Jalan Sayyid Asy-Shuhada, atau sekitar 300 meter setelah Masjid Asy-Syaikhain dan berjarak 2,5 km dari Masjid Nabawi <div id="gtx-trans" ></div> <div id="gtx-trans" ></div></body></html>

yang terletak di perkampungan Bani Haritshah.

Beliau pernah duduk di sini untuk beristirahat sekembalinya dari Perang Uhud. Masjid ini direnovasi dan diperluas dengan gaya modern selama masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz

Dinamakan juga dengan Masjid Bani Haritsah, karena terletak di perkampungan Bani Haritsah dari kalangan Anshar.

Dinamakan juga dengan nama Masjid Al-Mustarahah (tempat istirahat), karena Nabi

pernah duduk di situ untuk beristirahat sepulang dari Perang Uhud.

. Di tempat itu, Bani Haritsah biasa menunaikan shalat. Lalu datanglah perintah kepada mereka untuk menggeser kiblat ke Masjidil Haram ketika mereka menunaikan shalat Ashar.

Karena nilai historisnya, masjid ini diperluas dan direnovasi dengan gaya modern pada masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud

Masjid ini terletak di sebelah barat laut Masjid Nabawi, tepatnya di Jalan Sayyid Asy-Shuhada, atau sekitar 300 meter setelah Masjid Asy-Syaikhain dan berjarak 2,5 km dari Masjid Nabawi

 Masjid Bani Haritsah

#03787d

Pengantar Singkat:
Sebuah tempat shalat Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang terletak di perkampungan Bani Haritshah.
Beliau pernah duduk di sini untuk beristirahat sekembalinya dari Perang Uhud. Masjid ini direnovasi dan diperluas dengan gaya modern selama masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz rahimahullah.
Nama-nama Lain Masjid Ini:
Dinamakan juga dengan Masjid Bani Haritsah, karena terletak di perkampungan Bani Haritsah dari kalangan Anshar.
Dinamakan juga dengan nama Masjid Al-Mustarahah (tempat istirahat), karena Nabi Shallallahu alaihi wasallam pernah duduk di situ untuk beristirahat sepulang dari Perang Uhud.
Masjid Ini dalam Sejarah:
Masjid ini dibangun pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Di tempat itu, Bani Haritsah biasa menunaikan shalat. Lalu datanglah perintah kepada mereka untuk menggeser kiblat ke Masjidil Haram ketika mereka menunaikan shalat Ashar.
Karena nilai historisnya, masjid ini diperluas dan direnovasi dengan gaya modern pada masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud rahimahullah, yang bergelar Pelayan Dua Kota Suci.
Lokasi Masjid:
Masjid ini terletak di sebelah barat laut Masjid Nabawi, tepatnya di Jalan Sayyid Asy-Shuhada, atau sekitar 300 meter setelah Masjid Asy-Syaikhain dan berjarak 2,5 km dari Masjid Nabawi
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 25px; top: 471.5px;">&nbsp;</div>
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 25px; top: 471.5px;">&nbsp;</div>

Masjid Quba

Masjid Al-Qiblatain

Masjid Al-Miqat

Masjid Al-Ghamamah

Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq 

Masjid Umar bin Al-Khathab 

Masjid Ali bin Abi Thalib

Masjid Bani Unaif

Masjid Al-Jum'ah

Masjid As-Suqya 

Tujuh Masjid 

Masjid Al-Ijabah

Masjid As-Sajdah

Masjid Al-Fath

Masjid Al-Anbariyah 

Masjid Asy-Syaikhain

Platform Al-Madinah: Sebuah website wisata budaya yang menaruh perhatian pada segala hal yang terkait dengan kota Madinah Al-Munawwarah. Platform ini dikelola oleh Lembaga Pengembangan Kawasan Madinah Al-Munawwarah. Layanan situs ini tersedia dalam enam bahasa dunia.
Platform ini bertujuan untuk memperkenalkan kota Madinah dengan berbagai landmarknya yang terpenting, tradisional maupun modern. Caranya dengan menyajikan berbagai detail informasi, foto dan klip video eksklusif, sekaligus menawarkan saran program kunjungan ke sejumlah destinasi wisata yang telah dipersiapkan secara matang sesuai dengan minat wisatawan bersama keluarganya.
Kontennya juga terfokus untuk memperkenalkan Masjid Nabawi dan sejarahnya, begitu juga Masjid Quba dan berbagai landmark bersejarah lainnya yang terkait dengan kota Madinah Al-Munawwarah.
Platform ini juga bertujuan menjelaskan berbagai aspek sosial di kota Madinah yang terhubung dengan sejarah dan warisan budaya. Caranya adalah dengan memperkenalkan berbagai museum, fasilitas, kerajinan tangan dan kuliner di kota Madinah.
Dapat dikatakan, platform Al-Madinah bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam menjelajahi kota Madinah Al-Munawwarah yang luas ini dalam segala dimensinya dengan mudah. Platform ini memberikan gambaran 360 derajat tentang semua landmark dan fasilitas yang ada di kota ini sehingga seolah-olah pengunjung website merasakan langsung pengalaman tersebut sebelum tiba di sana. Pengunjung juga akan mendapatkan pemandu virtual yang menghadirkan berbagai informasi tentang landmark tersebut.
Melalui platform ini, Lembaga Pengembangan Kota Madinah berupaya memperkaya pengalaman pengunjung dengan memberikan panduan komprehensif tentang berbagai landmark dan fasilitas yang tersedia di kota Madinah. Semua itu disajikan dalam sejumlah bahasa dunia.
&nbsp;