العربية

English

Français

Türkçe

Indonesian

اردو

Istana Urwah bin Zubair adalah gambaran tentang tantangan dan ketabahan dalam menghadapi kondisi alam, sebab istana ini  dibangun di atas bukit tinggi yang menghadap ke tepi Lembah Al-Aqiq yang terletak di sebelah barat kota Madinah.

<html dir='ltr'><head><style> body {background:#F1F1F1; background-color:#F1F1F1;} h4 {color: #03787d;font-weight: 600;margin-bottom: 10px; margin-top: 0;} h4, p { font-size: 16px; line-height: 22px; text-align: justify;} p {margin-bottom: 0; margin-top: 0; color:#111111} h4:not(:first-child) {margin-top: 30px; margin-bottom: 5px;} </style></head><body> <p data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'><p data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'><h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Penjelasan Singkat:</h4></p> <p data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Sebuah istana bersejarah yang terkenal dan dibangun di tepi Lembah Al-Aqiq. Istana ini terletak di sebelah barat kota Madinah di sepanjang jalan menuju Masjid Dzul Hulaifah yang merupakan miqat warga kota Madinah dan berjarak sekitar 3,5 km dari Masjid Nabawi.</p> <p data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'><h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Kisah tentang Istana Urwah bin Zubair</h4></p> <p data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Khalifah Umar ibn al-Khattab radhiyallahu anhu mengkavling-kavling Lembah Al-Aqiq yang merupakan lembah paling terkenal di kota Madinah sekaligus merupakan bagian integral dari sejarahnya dahulu dan sekarang. Urwah bin Zubair pun membeli tempat ini dan membangun istana di situ yang di kemudian hari menjadi sangat terkenal. Air sumur istana dikenal sangat tawar dan jernih. Sumur ini terletak di jalan yang dilalui oleh para musafir menuju Makkah Al-Mukarramah dimana mereka biasa mengambil perbekalan air di sumur itu.</p> <p data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'><h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Gambaran Arsitektur Istana:</h4></p><p data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Bagian dalam istana terdiri dari tiga aula dengan ukuran berbeda-beda. Dua aula menghadap ke tiga kamar, sedang aula ketiga menghadap ke dua kamar dan dapur. Benteng ini mempunyai fasilitas dua sumur. Yang pertama terletak di dalam benteng, sedangkan yang kedua dikenal dengan nama Sumur Siqayah. Sumur ini sangat terkenal karena airnya dijadikan bekal oleh para musafir yang hendak menuju Makkah Al-Mukarramah. </p><p data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'><h4 data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Jadwal Kunjungan:</h4></p><p data-aos='fade-left' data-aos-duration='800'>Istana Urwah dibuka untuk pengunjung dari jam lima sore sampai jam sebelas malam, tujuh hari dalam seminggu.</p> <div id="gtx-trans" ></div> <div id="gtx-trans" ></div></p></body></html>

Sebuah istana bersejarah yang terkenal dan dibangun di tepi Lembah Al-Aqiq. Istana ini terletak di sebelah barat kota Madinah di sepanjang jalan menuju Masjid Dzul Hulaifah yang merupakan miqat warga kota Madinah dan berjarak sekitar 3,5 km dari Masjid Nabawi.

Khalifah Umar ibn al-Khattab radhiyallahu anhu mengkavling-kavling Lembah Al-Aqiq yang merupakan lembah paling terkenal di kota Madinah sekaligus merupakan bagian integral dari sejarahnya dahulu dan sekarang. Urwah bin Zubair pun membeli tempat ini dan membangun istana di situ yang di kemudian hari menjadi sangat terkenal. Air sumur istana dikenal sangat tawar dan jernih. Sumur ini terletak di jalan yang dilalui oleh para musafir menuju Makkah Al-Mukarramah dimana mereka biasa mengambil perbekalan air di sumur itu.

Bagian dalam istana terdiri dari tiga aula dengan ukuran berbeda-beda. Dua aula menghadap ke tiga kamar, sedang aula ketiga menghadap ke dua kamar dan dapur. Benteng ini mempunyai fasilitas dua sumur. Yang pertama terletak di dalam benteng, sedangkan yang kedua dikenal dengan nama Sumur Siqayah. Sumur ini sangat terkenal karena airnya dijadikan bekal oleh para musafir yang hendak menuju Makkah Al-Mukarramah.

Istana Urwah dibuka untuk pengunjung dari jam lima sore sampai jam sebelas malam, tujuh hari dalam seminggu.

Benteng Urwah bin Zubair

#03787d

<p style="text-align: left;"><strong>Penjelasan Singkat:</strong></p>
<p style="text-align: left;">Sebuah istana bersejarah yang terkenal dan dibangun di tepi Lembah Al-Aqiq. Istana ini terletak di sebelah barat kota Madinah di sepanjang jalan menuju Masjid Dzul Hulaifah yang merupakan miqat warga kota Madinah dan berjarak sekitar 3,5 km dari Masjid Nabawi.</p>
<p style="text-align: left;"><strong>Kisah tentang Istana Urwah bin Zubair</strong></p>
<p style="text-align: left;">Khalifah Umar ibn al-Khattab radhiyallahu anhu mengkavling-kavling Lembah Al-Aqiq yang merupakan lembah paling terkenal di kota Madinah sekaligus merupakan bagian integral dari sejarahnya dahulu dan sekarang. Urwah bin Zubair pun membeli tempat ini dan membangun istana di situ yang di kemudian hari menjadi sangat terkenal. Air sumur istana dikenal sangat tawar dan jernih. Sumur ini terletak di jalan yang dilalui oleh para musafir menuju Makkah Al-Mukarramah dimana mereka biasa mengambil perbekalan air di sumur itu.</p>
<p style="text-align: left;"><strong>Gambaran Arsitektur Istana:</strong><br />Bagian dalam istana terdiri dari tiga aula dengan ukuran berbeda-beda. Dua aula menghadap ke tiga kamar, sedang aula ketiga menghadap ke dua kamar dan dapur. Benteng ini mempunyai fasilitas dua sumur. Yang pertama terletak di dalam benteng, sedangkan yang kedua dikenal dengan nama Sumur Siqayah. Sumur ini sangat terkenal karena airnya dijadikan bekal oleh para musafir yang hendak menuju Makkah Al-Mukarramah. <br /><strong>Jadwal Kunjungan:</strong><br />Istana Urwah dibuka untuk pengunjung dari jam lima sore sampai jam sebelas malam, tujuh hari dalam seminggu.</p>
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -66px; top: 149px;">&nbsp;</div>
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -66px; top: 149px;">&nbsp;</div>

Parit (Al-Khandaq)

Baqi’ Al-Gharqad

Gunung Uhud

Pelataran Syuhada Uhud

Bukit Ar-Rumah (Bukit Pemanah)

Bukit Tsaur

Saqifah Bani Sa'idah

Benteng Uhud

Gunung Bani Ubaid

Gunung 'Ayr 

Gunung Jamma' Ummu Khalid 

Gunung Jamma' Tadharu'

Jalan Qurban 

Gunung Jamma' Al-'Aqir

<p style="text-align: left;">Platform Al-Madinah: Sebuah website wisata budaya yang menaruh perhatian pada segala hal yang terkait dengan kota Madinah Al-Munawwarah. Platform ini dikelola oleh Lembaga Pengembangan Kawasan Madinah Al-Munawwarah. Layanan situs ini tersedia dalam enam bahasa dunia.</p>
<p style="text-align: left;">Platform ini bertujuan untuk memperkenalkan kota Madinah dengan berbagai landmarknya yang terpenting, tradisional maupun modern. Caranya dengan menyajikan berbagai detail informasi, foto dan klip video eksklusif, sekaligus menawarkan saran program kunjungan ke sejumlah destinasi wisata yang telah dipersiapkan secara matang sesuai dengan minat wisatawan bersama keluarganya.</p>
<p style="text-align: left;">Kontennya juga terfokus untuk memperkenalkan Masjid Nabawi dan sejarahnya, begitu juga Masjid Quba dan berbagai landmark bersejarah lainnya yang terkait dengan kota Madinah Al-Munawwarah.</p>
<p style="text-align: left;">Platform ini juga bertujuan menjelaskan berbagai aspek sosial di kota Madinah yang terhubung dengan sejarah dan warisan budaya. Caranya adalah dengan memperkenalkan berbagai museum, fasilitas, kerajinan tangan dan kuliner di kota Madinah.</p>
<p style="text-align: left;">Dapat dikatakan, platform Al-Madinah bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam menjelajahi kota Madinah Al-Munawwarah yang luas ini dalam segala dimensinya dengan mudah. Platform ini memberikan gambaran 360 derajat tentang semua landmark dan fasilitas yang ada di kota ini sehingga seolah-olah pengunjung website merasakan langsung pengalaman tersebut sebelum tiba di sana. Pengunjung juga akan mendapatkan pemandu virtual yang menghadirkan berbagai informasi tentang landmark tersebut.</p>
<p style="text-align: left;">Melalui platform ini, Lembaga Pengembangan Kota Madinah berupaya memperkaya pengalaman pengunjung dengan memberikan panduan komprehensif tentang berbagai landmark dan fasilitas yang tersedia di kota Madinah. Semua itu disajikan dalam sejumlah bahasa dunia.</p>
<p style="text-align: left;">&nbsp;</p>